Cite This        Tampung        Export Record
Judul BANDUNG MENJELANG PAGI / BRIAN KHRISNA
Pengarang KHRISNA
EDISI cet 1
Penerbitan Jakarta : Mediakita, 2024
Deskripsi Fisik iv+300 hal :ilus ;14 x 21-
ISBN 978-979-794-811-5
Subjek Fiksi
Abstrak Menjelang pagi, Bandung berubah menjadi kota yang tak lagi sama. Malam terasa sangat panjang dan lebih mencekam dari kelam. Para bandit, pemadat, tukang judi, bocah geng motor, begundal grafiti, semuanya berkeliaran bak tikus-tikus ketika air got meluap. Di kota ini, Dipha adalah bocah berandalan yang mampu mengerjakan apa saja. Berjualan bacang di Asia Afrika, pelayan kafe di Braga, buruh angkut kertas di Pajagalan, ataupun buruh kain di Tamin. Apa pun ia lakukan untuk bertahan hidup. Kemampuannya untuk mengerjakan apa saja itu membawanya bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Vinda yang ngotot minta dicarikan tempat tinggal dengan segala syarat yang tak masuk akal. Seperti dipermainkan oleh takdir, satu-satunya tempat yang tersedia adalah kontrakan petak yang terletak tepat di seberang kontrakan Dipha. Mau tidak mau, Vinda akhirnya menempati kontrakan itu. Vinda yang sangat mencintai Bandung begitu bertolak belakang dengan Dipha yang sudah mengenal betapa bobroknya kota itu ketika menjelang
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Novel
Target Pembaca Remaja

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
25.0018 813 KHR b Dapat dipinjam Perpustakaan SMA KORPRI BEKASI - Novel Populer Tersedia
25.0024 813 KHR b Dapat dipinjam Perpustakaan SMA KORPRI BEKASI - Novel Populer Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000001824
005 20250522105607
008 250522################d##########f#ind##
020 # # $a 978-979-794-811-5
035 # # $a 0010-0525000034
082 # # $a 813
084 # # $a 813 KHR b1
084 # # $a 813 KHR b2
100 1 # $a KHRISNA
245 1 # $a BANDUNG MENJELANG PAGI /$c BRIAN KHRISNA
250 # # $a cet 1
260 # # $a Jakarta :$b Mediakita,$c 2024
300 # # $a iv+300 hal : $b ilus ; $c 14 x 21$e -
520 # # $a Menjelang pagi, Bandung berubah menjadi kota yang tak lagi sama. Malam terasa sangat panjang dan lebih mencekam dari kelam. Para bandit, pemadat, tukang judi, bocah geng motor, begundal grafiti, semuanya berkeliaran bak tikus-tikus ketika air got meluap. Di kota ini, Dipha adalah bocah berandalan yang mampu mengerjakan apa saja. Berjualan bacang di Asia Afrika, pelayan kafe di Braga, buruh angkut kertas di Pajagalan, ataupun buruh kain di Tamin. Apa pun ia lakukan untuk bertahan hidup. Kemampuannya untuk mengerjakan apa saja itu membawanya bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Vinda yang ngotot minta dicarikan tempat tinggal dengan segala syarat yang tak masuk akal. Seperti dipermainkan oleh takdir, satu-satunya tempat yang tersedia adalah kontrakan petak yang terletak tepat di seberang kontrakan Dipha. Mau tidak mau, Vinda akhirnya menempati kontrakan itu. Vinda yang sangat mencintai Bandung begitu bertolak belakang dengan Dipha yang sudah mengenal betapa bobroknya kota itu ketika menjelang pagi. Asia Afrika, Braga, Dago, Kalipah Apo, Astana Anyar, Banceuy, Jalan ABC, dan seluruh jalan-jalan tikus di Kota Bandung menjadi saksi tumbuhnya perasaan di antara keduanya. Namun, sayangnya mereka berdua kerap lupa, bahwa sejatinya, oleh-oleh paling khas dari Kota Bandung adalah: patah hati.
650 # 4 $a Fiksi
990 # # $a 25.0018
990 # # $a 25.0024
Content Unduh katalog