01700 2200205 4500001002100000005001500021035002000036245008500056100001400141250001000155300004800165856007800213260003900291082001100330084001700341020001800358650005200376505105400428990001201482INLIS00000000000038720221123105558 a0010-11220003071 aPENGAKUAN ALGOJO 1965 :bINVESTIGASI TEMPO PERIHAL PEMBANTAIAN 1965 /cKurniawan0 aKurniawan acet-7 axii+178hal :bgraf;ilus;pot ;c14,5 x 21 cm ahttps://drive.google.com/file/d/1GGo7zSx7f5fv_HmPPyIpxLHcXFlRENCW/preview aJakarta :bTempo Publishing,c2013 a345.06 a345.06 KUR p a9786021410516 4aSosial-Ekonomi kehidupan Masyarakat di masa PKI aKEBIJAKAN pemberantasan oran-orang PKI dna para simpatisannya menyulut api pembunuhan yan membakar Jawa dan Bali, dan terus menyebar ke daerah lain. Algojo bermunculan. Atas nama dendam pribadi, keyakinan, atau tugas negara, para algojo menghunus pedang menyembelih mereka yang dicap PKI.Mayat mereka dibuang begitu saja ke jurang, sungai, atau luweng. Mengapa para pelaku tak merasa bersalah atas perbuatannya? Buku ini mencoba melihat peristiwa 1965 dari perspektif para algojo tanpa niat membuka aib atau menyudutkan para pelaku. Politik Indonesia pada masa itu sangat kompleks. Menjelang tragedi September, konflik PKI dan partai politik lain memanas. PKI, yang merasa di atas angin, menekan penduduk yang tidak sealiran. Ketika keadaan berbalik, luapan pembalasan tak terkendali. Pembunuhan direstui oleh sespuh masyarakat dan tokoh agama. Masa 1965-1966 tak bisa dinilai dengan norma dan nilai-nilai masa kini. Membaca sejarah kelam Indonesia pada masa itu hanya dapat dilakukan dengan memperhatikan konteks sosial-ekonomi pada masa itu pula. a15.6598